Search

Hebohkan Negara & Bak Drama Korea, Ini Skandal Grup Lotte! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri raksasa ritel asal Korea Selatan Lotte Group, Shin Kyuk-Ho tutup usia dalam usia 98 tahun pada Minggu (19/1/2020) pukul 4:29 sore waktu setempat.

Shin Kyuk Ho meninggal setelah berjuang melawan sejumlah penyakit yang diderita, termasuk penyakit demensia yang mengakibatkan penurunan daya ingat seseorang.

Shin Kyuk-Ho membangun Group Lotte, hingga masuk ke dalam daftar chaebol terbesar kelima Korea Selatan, berdasarkan aset dari 95 anak perusahaan dalam bisnis. Sebut saja bisnis retail department store, bisnis petrokimia, hingga tim baseball Lotte Giants di Busan.


Ketika kekayaan Group Lotte tumbuh, begitu pula kekayaan Shin Kyuk-Ho dan juga keluarganya. Pada 2019, aset gabungan perusahaan yang berafiliasi Lotte berjumlah lebih dari 100 triliun won (US$ 86,3 miliar), mengikuti jejak grup Samsung, Hyundai Motor, SK dan LG di antara chaebol Korea Selatan, menurut Korea Fair Trade Commission.

[Gambas:Video CNBC]

Sayangnya, bisnis Lotte berkembang bukan tanpa masalah. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, masalah keluarga justru membuat bisnisnya terguncang bak drama Korea.

Drama Group Lotte meningkat ketika jaksa Korea Selatan memulai penyelidikan yang mengarah pada dakwaan anggota keluarga Shin pada tahun 2016. Putri pertama Shin Kyuk-Ho, Shin Young-Ja ditangkap atas tuduhan penggelapan.

Ketua Lotte saat ini yang merupakan anak ketiga Shin Kyuk-Ho, Shin Dong-Bin kemudian dipenjara karena kasus suap terkait skandal yang melibatkan mantan Presiden Park Geun-Hye.

Shin Dong-Bin yang waktu itu menjadi ketua miliarder konglomerat Lotte Group, dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara setelah ia dinyatakan bersalah atas penyuapan pada 2018 lalu.

Persidangan Dong-Bin mengikuti skandal pengaruh besar-besaran yang menghebohkan negara dan menjatuhkan pemerintahan mantan Presiden Park Geun-Hye.

Shin Dong-Bin dinyatakan bersalah menyuap orang kepercayaan Park Geun-Hye. Jaksa penuntut mengatakan Lotte menyumbangkan 7 miliar won (US$ 6,4 juta) kepada sebuah yayasan yang terkait dengan teman Park dan menerima lisensi pemerintah untuk bisnis bebas bea sebagai imbalannya.

Sebelumnya, dengan mempertahankan gelar ketua senior, Shin Kyuk-Ho secara resmi menyerahkan operasi sehari-hari Group Lotte itu kepada Shin Dong-Bin pada tahun 2011 silam.

Posisi itu diberikan atas desakan Shin Dong-Bin yang akhirnya mengambil kendali Group Lotte di tengah perselisihan keluarga yang menjadi pembicaraan nasional negeri ginseng itu.

Pada 2015, Shin Kyuk-Ho dan putra sulungnya, Shin Dong-Joo memimpin kudeta direksi untuk menjatuhkan Shin Dong Bin. Namun upayanya gagal.

Ketika kesehatan Shin Kyuk-Ho memburuk pada awal 2016, ia menjadi semakin terpisah dari Group Lotte dan hanya diberikan posisi ketua kehormatan.

Pada tahun 2018, Shin Kyuk-Ho juga dihukum karena penggelapan dan pelanggaran tugas, meskipun ia diizinkan untuk menghindari waktu penjara karena usianya.

Krisis di perusahaan semakin dalam dengan adanya investigasi korupsi. Pada Oktober 2019, Mahkamah Agung menguatkan hukuman penjara yang ditangguhkan untuk Shin Dong-Bin. Beruntung, Shin Dong-Joo juga telah dibebaskan dalam kasus korupsi lainnya.

Polemik Selir Sang Miliuner
Selanjutnya ada kisah istri ketiga Kyuk-Ho, Seo Mi-Kyung yang juga ikut dalam perebutan kekuasaan keluarga pemilik Group Lotte. Seo Mi-Kyung menikah dengan Kyuk-Ho dan memiliki seorang putri bernama Shin Yu-Mi dari pernikahan tersebut.

Sejak itu dia mendapatkan banyak kekayaan, termasuk saham besar di Lotte Holdings yang jadi salah satu kunci utama dalam struktur kepemilikan saham grup. Bersama dengan putrinya, Seo Mi-Kyung memiliki saham terbesar di Lotte Holdings, dan juga kontrol antaranya adalah Ketua Grup Lotte Shin Dong-Bin dan perseteruan kakaknya Shin Dong-Joo yang sempat dipublikasikan.

Seo Mi-Kyung dan putrinya memiliki 6,8 persen saham lama di Lotte Holdings, jauh lebih tinggi dari Shin Kyuk-Ho dan kedua putranya. Shin Kyuk-Ho memegang 0,4 persen, sementara Shin Dong-Joo dan Shin Dong-Bin masing-masing memiliki 1,6 persen dan 1,4 persen saham.

Saham Lotte Holdings milik Seo Mi-Kyung diperkirakan telah ditransfer dari Shin Kyuk-Ho, yang dituduh menghindari sekitar 30 miliar won dalam bentuk pajak. Seo Mi-Kyung juga dituduh menghasilkan keuntungan 77 miliar won dari operasi ilegal toko permen di bioskop Lotte sebelumnya.

Secara luas, gejolak Lotte memicu konflik. Selama puluhan tahun, para aktivis mengkritik dinasti chaebol satu ini yang menggunakan terlalu banyak kekuasaan. Mereka juga dikritik karena menjalankan kerajaan mereka secara buram, dan sering berbenturan dengan kepentingan pemegang saham minoritas.

(gus)

Let's block ads! (Why?)



"drama" - Google Berita
January 22, 2020 at 11:29AM
https://ift.tt/2NOYYGW

Hebohkan Negara & Bak Drama Korea, Ini Skandal Grup Lotte! - CNBC Indonesia
"drama" - Google Berita
https://ift.tt/352jDhM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hebohkan Negara & Bak Drama Korea, Ini Skandal Grup Lotte! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.