Fajar Nugros adalah salah satu sutradara Indonesia yang karya-karyanya diminati masyarakat. Sejak awal debutnya sebagai filmmaker, Fajar cukup konsisten fokus pada film bergenre drama, komedi, dan adaptasi.
Filmmaker asal Yogyakarta ini berhasil menunjukkan eksistensinya di dunia perfilman Indonesia. Berikut profil dan perjalanan karier Fajar Nugros yang sudah IDN Times rangkum.
1. Kalau tidak menjadi sutradara, Fajar mungkin menjadi wartawan
Fajar Nugros memang dikenal sebagai sutradara yang karyanya sudah diakui masyarakat Indonesia. Sebelum sukses dan merambah dunia film, Fajar memang sudah gemar menulis. Ia gemar menulis cerita, baik itu cerita pendek atau bersambung.
Sejak duduk di bangku sekolah, Fajar dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berorganisasi. Ia pernah mengikuti lembaga pers saat SMA agar bisa menyalurkan passion menulisnya.
Menjadi seorang wartawan adalah hal menyenangkan baginya. Karena bisa merekam banyak hal dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Wah, jika Fajar tidak menjadi seorang sutradara yang diperhitungkan, mungkin sekarang ia sudah menjadi salah satu wartawan senior, nih!
2. Hanung Bramantyo menjadi role model dari Fajar Nugros sebagai filmmaker
Air Mata Surga (2001), film pendek karya Ifa Isfansyah dan Eddie Cahyono menjadi film yang menggerakkan keinginan Fajar untuk menjadi sutradara. Sejak saat itu, ia mulai belajar tentang dunia film bersama komunitas film di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Karena merasa dirinya masih cukup kurang dari sutradara lain, Fajar memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan belajar langsung dari Hanung Bramantyo. Dari Hanung pula Fajar belajar tentang tugas, teknis, dan kewajiban sebagai sutradara.
Fajar pernah terlibat dalam film-film Hanung Bramantyo, seperti Sang Pencerah (2010) dan ? (2011) sebagai asisten sutradara. Hal ini ia lakukan karena Quenn Bee (2009), film debutnya sebagai sutradara kurang sukses di pasaran.
Baca Juga: Main Film Dignitate, 10 Potret Manis Al Ghazali dan Caitlin Halderman
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Selain sutradara, Fajar juga seorang penulis skenario dan produser
Sebagai seorang sutradara, Fajar sudah merilis lebih dari sepuluh film panjang. Itu belum termasuk film-film pendeknya saat duduk di bangku kuliah.
Sebagai seorang filmmaker, Fajar tidak hanya pernah berprofesi sebagai sutradara. Ia juga pernah dipercaya sebagai penulis skenario dari beberapa film terkenal, seperti Tendangan dari Langit (2011), 9 Summers 10 Autumns (2013), Moammar Emka's Jakarta Undercover (2017), dan Terbang: Menembus Langit (2018).
Sebelum debut sebagai sutradara, Fajar pernah menjadi line producer dalam film Doa yang Mengancam (2008). Ia juga berhasil menerbitkan beberapa buku, seperti Adriana (2010) dan Negeri Tanpa Perasaan (2011)
4. Spesialisasi film bergenre komedi, drama, dan adaptasi
Film-film Fajar mayoritas memiliki genre komedi dan drama. Taste-nya di bidang komedi cukup sesuai dengan pasar saat ini. Film komedi-dramanya yang laris di pasaran, antara lain Cinta Brontosaurus (2011), Yowes Ben (2018), dan Generasi Micin (2019).
Saat ini ia mulai merambah film-film drama yang digandrungi para remaja. Film terbarunya berjudul Dignitate akan segera tayang pada 23 Januari 2020. Film tersebut merupakan adaptasi dari serial Wattpad yang cukup terkenal.
Bukan hanya sekali Fajar mengangkat film layar lebar dari adaptasi buku. Refrain (2013) juga menjadi salah satu film arahannya yang mendapat animo tinggi dari masyarakat Indonesia.
Menjadi salah satu sutradara senior membuat Fajar tidak pernah lelah menunjukkan karya terbaiknya untuk masyarakat. Sukses terus untuk karier Fajar Nugros ke depannya!
Fajar Nugros menjadi pembicara dalam sesi “You Have The Idea, Let's Execute: Pitching for Film & TV” di acara Indonesia Millennial Summit 2020 by IDN Media. Fajar akan tampil di panggung "Talent Trifecta” by IDN Times, pada hari Jumat, 17 Januari 2020 di Gedung Tribrata, Jakarta.
Indonesia Millennial Summit 2020 adalah pertemuan independen para pemimpin millennial mengusung tema “Shaping Indonesia’s Future”. IMS 2020 digelar di Gedung Tribrata, Dharmawangsa Jakarta Selatan selama dua hari, 17 dan 18 Januari 2020. Acara ini menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten yang memiliki visi membangun Indonesia di masa depan. Dalam IMS 2020 diluncurkan pula Indonesia Millennial Report 2020 by IDN Research Institute.
Baca Juga: 10 Sutradara Sukses yang Awali Karier Lewat Film Alternatif, Cerdas!
"drama" - Google Berita
January 15, 2020 at 05:00AM
https://ift.tt/36Q2xUG
IMS 2020: Fajar Nugros, Sutradara Spesialis Film Adaptasi Drama-Komedi - IDNTimes.com
"drama" - Google Berita
https://ift.tt/352jDhM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IMS 2020: Fajar Nugros, Sutradara Spesialis Film Adaptasi Drama-Komedi - IDNTimes.com"
Post a Comment