21 Apr 2020
Memang benar banyak drama Korea awalnya memiliki plot cerita ala Cinderella. Menampilkan kisah cinta pria tampan, jenius, kaya raya atau pewaris perusahaan besar dengan seorang wanita sederhana berkepribadian mulai dengan tampilan biasa-biasa saja. Walau masih ada satu dua, tapi kini karakter wanita yang digambarkan dalam drama romantis Korea jauh beragam dan powerful.
Sebut saja tokoh Go Ae-shin dalam Mr. Sunshine (2018), wanita bangsawan yang memimpin perjuangan melawan kolonialisme. Ada juga tiga karakter utama dalam drama Search: WWW (2019), wanita yang berani mengejar karier dan memperjuangkan hidup yang diyakini tak mau menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain.
Lalu ada karakter Dong Baek dalam When the Camellia Blooms (2019), yang tak mau merengek-rengek pada mantan kekasihnya dan tak ragu untuk menjadi orang tua tunggal. Yang menarik dalam drama When the Camellia Blooms, wanita-wanita dalam drama ini digambarkan sebagai tokoh central dalam keluarga, sosok yang kuat, kompak, dan percaya diri. Dan masih banyak lagi.
Foto: dok. Netflix
Seperti dikutip dari Forbes, perubahan ini menurut Bonnie terlihat dari sisi genre. Drama yang menceritakan dunia kerja sama banyaknya dengan drama romantis dan keluarga. Walaupun banyak juga cerita di dunia kerja yang menjadi cerita romantis tapi keberagaman ini adalah pertumbuhan yang positif. Munculnya saluran televisi kabel seperti tvN, JTBC, dan OCN yang lebih berani bereksperimen dengan berbagai gagasn, memiliki kontribusi pada trend ini.
Faktor lain yang memungkinkan ini adalah fakta sebagian besar penulis naskah drama Korea adalah wanita. Nama-nama beken seperti Hong Jung-eun dan Hong Mi-ran atau sering disebut Hong sister, yang menulis You’re Beautiful dan The Master’s Sun. Kim Eun-sook, yang menulis Descendants of the Sun, Goblin, dan Mr. Sunshine. Noh Hee-kyung yang menulis That Winter The Wind Blows dan It’s Okay, That’s Love. Kim Eun-hee yang menulis Signal dan Kingdom. Park Ji-eun, yang menulis My Love From The Star, The Producers, Legend of the Blue Sea, dan Crash landing on You.
Beragamnya cerita drama mewakili banyaknya topik penting dalam kehidupan wanita saat ini, atau zaman dulu pada cerita tradisional, tak melulu soal cinta dan pria idaman. Masing-masing drama mewakili sudut pandang, kegelisahan, dan mirip dengan tantangan dalam realita kehidupan penonton wanita, sehingga tak heran kalau tak sedikit yang jadi ketagihan untuk nonton lagi dan lagi.
Di sisi lain, karakter wanita yang kuat itu mungkin juga bagian dari impian sekaligus diciptakan untuk memberi inspirasi wanita di Korea. Pasalnya menurut The Global Gender Gap Index 2020 rankings yang disusun World Economic Forum, Korea Selatan berada di peringkat 108. Peringkat ini bahkan lebih rendah daripada Indonesia yang berada di peringkat 85. Bagaimana menurut Anda?
Baca Juga:
8 Musikus Indie Korea, Asyik Untuk Menemani Kerja di Rumah
Traveling Bareng Oppa
Drama Korea Baru Tayang Bulan April, Salah Satunya Dibintangi Lee Min-ho
Nuri Fajriati
Topic
#koreancorner, #womenempowermentMORE ARTICLE
"drama" - Google Berita
April 21, 2020 at 10:53PM
https://ift.tt/2XS2EgU
Drama Korea Melulu Bikin Halu? - Femina
"drama" - Google Berita
https://ift.tt/352jDhM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Drama Korea Melulu Bikin Halu? - Femina"
Post a Comment